Sejarah Forensic Science dan Digital Forensics atau Computer Forensics

  1. Forensic Science

Forensic Science adalah penerapan ilmu pengetahuan untuk hukum pidana dan perdata, terutama – di pihak kriminal – selama penyelidikan kriminal, sebagaimana diatur oleh standar hukum dari bukti yang dapat diterima dan prosedur pidana.

Forensic Science bertujuan untuk  mengumpulkan, mengamankan , dan menganalisis barang bukti selama penyelidikan. Sementara beberapa ilmuwan forensik melakukan perjalanan ke tempat kejadian untuk mengumpulkan bukti itu sendiri, yang lain menempati peran laboratorium, melakukan analisis terhadap objek yang dibawa oleh orang lain atau tim inversitigasi,

Selain peran laboratorium, ahli forensik juga sebagai saksi ahli dalam kasus pidana dan perdata dan dapat bekerja baik untuk jaksa penuntut atau pembela. Sementara bidang apapun secara teknis dapat bersifat forensik, beberapa bagian telah berkembang dari waktu ke waktu untuk mencakup sebagian besar kasus terkait forensik.

Ilmu forensik adalah gabungan dua kata Latin yang berbeda: forensis dan sains. Yang pertama, forensik, berhubungan dengan diskusi atau pemeriksaan yang dilakukan di depan umum. Karena persidangan di dunia kuno biasanya diadakan di depan umum, karena persidangan yudisial yang kuat. Yang kedua adalah sains, yang diturunkan dari bahasa Yunani untuk pengetahuan dan saat ini terkait erat dengan metode ilmiah, cara sistematis untuk memperoleh pengetahuan. Secara bersamaan, kemudian, ilmu forensik dapat dilihat sebagai penggunaan metode dan proses ilmiah dalam pemecahan kejahatan.

Mengulas kembali postingan sebelumnya terkait ilmu di bidang forensics, tentu menjadi sangat menarik jika kita mengetahui bagiamana ulasan terkait sejarah dari Forensic Science pada umumnya, dan khususnya untuk Digital Forensics atau Computer Forensics.

Pada tahun 1247, Sung Tzu – seorang yang berkebangsaan china – memberikan informasi tentang bagaiman cara membedakan mayat seorang korban yang meninggal dunia karena tenggelam atau karena tindakan kekerasan (dicekik atau pukulan benda tumpul). Dengan penerapan metode tersebut yang kemudian saat ini dikenal dengan istilah forensik. (“History of Forensic Science,” n.d.).

Beberapa Runtun Waktu dalam  Forensics Science :

Pada abad 44 sebelum masehi, menyusul kasus pembunuhan Julius Caesar, bahwa dokter yang hadir menyatakan bahwa dari 23 luka yang ditemukan di tubuh hanya satu bagian yang parah (fatal).Kemudian, Pada abad ke-5 masyarakat Jerman dan Slavia diyakini menjadi tonggak pertama yang membuat undang-undang bahwa para ahli medis harus digunakan untuk menentukan penyebab kematian.

Lalu, di 1247 buku teks pertama pada kedokteran forensik telah diterbitkan di Cina yang antara lain terkait hal-hal mendokumentasikan prosedur yang harus dilakukan ketika menyelidiki kematian yang bersifat mencurigakan.

Pada tahun 1887, Coroners act memastikan bahwa keseluruhan bagian dari aturan koroner adalah untuk menentukan keadaan dan penyebab medis dari suatu kematian mendadak, kekerasan dan tidak wajar.

Pada tahun 1932, ketua kedokteran hukum di Harvard telah didirikan.

  • Cabang Bidang Ilmu dari Forensics Science Forensic science sendiri memiliki banyak cabang ilmu yang menerapkan metode-meode sains sesuai dengan bidangnya,
  • Forensik patologi – bidang ilmu yang mempelajari terkait prinsip-prinsip kedokteran dan patologi yang diterapkan untuk menentukan penyebab kematian atau cedera,
  • Forensik akuntansi – sebuah studi dan interpretasi dari suatu bukti akuntansi.
  • Forensik antropologi – suatu aplikasi dari ilmu antropologi fisik, biasanya untuk pemulihan dan identifikasi dari jenazah manusia yang berupa tulang belulang.
  • Forensik arkeologi – penerapan kombinasi teknik arkeologi dan ilmu forensic
  • Forensik kimia – suatu bidang ilmu yang melakukan deteksi dan identifikasi obat-obatan biasanya obat-obatan terlarang.
  • Analisis DNA forensik – pemeriksaan DNA untuk menjawab pertanyaan forensik seperti hubungan ayah/ibu atau menempatkan tersangka di TKP
  • Forensik entomologi – pemeriksaan serangga di, pada, dan di sekitar korban manusia untuk membantu dalam penentuan waktu atau lokasi kematian.
  • Dan cabang ilmu lainnya.
  1. Sejarah Computer Forensics

setelah mengetahui apa itu forensik digital pada artikel sebelumnya, selanjutnya terkait sejarah yang terjadi dalam perkembangan dunia computer forensic atau forensik digital yang merupakan salah satu cabang dari bidang ilmu forensics science. Berikut sejarahnya mulai dari tahun 1970-an s/d 2003.

Refrensi
History of Forensic Science. (n.d.). Retrieved April 19 , 2016, from http://www.all-about-forensic-science.com/history_of_forensic_science.html
Computer Forensic History. (n.d.). Retrieved April 19 , 2016, from http://www.forensics-research.com/index.php/computer-forensics/computer-forensics-history/
Indrajit, R. E. (n.d). Forensika Komputer. Retrieved March 29, 2016, from
http://www.ekoindrajit.com

Untuk Versi Dokumen, silahkan download disini

This entry was posted in MITK. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *